Segala puji hanyalah bagi Allah semata, sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurah pada nabi junjungan kita : Muhammad SAW, yang
senantiasa kita harap syafaatnya pada hari kiamat kelak. Begitu pula
kepada para sahabat dan keluarga beliau yang mulia, serta seluruh
pengikut risalahnya hingga akhir nanti. Kaum uslimin yang dirahmati
Allah SWT. Sesungguhnya bulan Ramadhan yang mulia ini akan terasa begitu
singkat. Hari-harinya akan berlalu begitu cepat, meninggalkan kita
penuh penyesalan jika tidak segera tersadar untuk mengisinya dengan
berbagai kebaikan. Isyarat begitu dalam tentang hari-hari Ramadhan kita
dapatkan setelah ayat perintah kewajiban berpuasa, dimana Allah SWT
berfirman :
“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu “ (QS Baqoroh 183-
184)
Hanya beberapa hari tertentu saja, karena ia tidak akan lebih dari 29
atau 30 hari. Karenanya, tanpa mengetahui seluk beluk dan keutamaan
ragam amal dalam Ramadhan, bisa jadi Ramadhan yang singkat akan
benar-benar berlalu begitu saja, nyaris tanpa amal dan kenangan yang
berarti. Naudzubillah tsumma naudzu billah ….
Kaum muslimin yang dirahmati Allah SWT ….
Setidaknya ada lima kunci sukses Ramadhan, yang jika kita menjalankannya
dengan baik , insya Allah akan menjadikan Ramadhan kita lebih berharga,
lebih terasa, dan lebih berkah insya Allah. Dengan lima hal tersebut,
kita bisa meniti hari-hari Ramadhan dengan dipenuhi amal yang baik dan
disyariatkan. Adapun lima hal tersebut adalah :
Pertama : Menghayati Hikmah dan Manfaat Puasa bagi Kita
Jika seorang memahami maksud, hikmah dan manfaat dari apa yang
dilakukan, maka tentulah ia akan menjalankannya dengan ringan dan senang
hati. Maka begitu pula seorang yang berpuasa, ketika ia benar-benar
mampu menghayati hikmah puasa, maka ibadah yang terlihat berat ini akan
dijalani dengan penuh kekhusyukan dan hati yang ringan. Diantara hikmah
puasa antara lain adalah : Menjadi madrasah ketakwaan dalam diri kita,
sebagaimana isyarat Al-Quran ketika berbicara kewajiban puasa, yaitu la’allakum tattaqun agar
supaya engkau bertakwa. Hikmah puasa yang lain adalah menggugurkan
dosa-dosa kita yang terdahulu, sebagaimana disebutkan dalam banyak
riwayat seputar keutamaan ibadah puasa Ramadhan. Hikmah puasa berikutnya
tentu saja menjadikan kemuliaan tersendiri bagi yang menjalaninya saat
hari kiamat nanti. Jangankan amal ibadahnya, bahkan bau mulut orang yang
berpuasa pun menjadi tanda kemuliaan tersendiri di akhirat nanti.
Subhanallah, Rasulullah SAW bersabda :
“ Sungguh bau mulut orang yang berpuasa, lebih wangi di sisi Allah SWT dari aroma kesturi “ (HR Bukhori).
Dengan memahami hikmah puasa yang begitu besar dan mulia bagi diri kita, maka insya Allah membuat kita lebih semangat dalam menjalani hari-hari Ramadhan kita.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah SWT ….
Adapun langkah sukses Ramadhan yang Kedua adalah : Mengetahui fiqh dan aturan-aturan dalam Ibadah Puasa. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda :
“seorang faqih (ahli ilmu agama) lebih ditakuti syetan dari pada seribu ahli ibadah (tanpa ilmu)“. (HR Ibnu Majah).
Hadits diatas menegaskan kepada kita tentang urgensinya beribadah dengan
ilmu. Bahkan salah satu syarat diterimanya ibadah adalah ittiba atau
sesaui aturan dan sunnah Rasulullah SAW. Dalam kaitannya dengan puasa,
sungguh ibadah ini mempunyai kekhususan dalam aturan fiqhnya yang
berbeda dengan lainnya. Para ulama pun menjadikan bab puasa sebagai
pembahasan khusus dalam kitab fiqhnya. Kita perlu mengkaji ulang,
bertanya dan mempelajari apa-apa yang belum sepenuhnya kita yakini atau
kita ketahui. Agar kita mampu menjalani ibadah ini dengan baik tanpa
keraguan sedikitpun. Hal yang penting kita ketahui utamanya tentang
apa-apa yang dibolehkan, apa-apa yang membatalkan, siapa saja yang boleh
berbuka dan apa konsekuensinya. Mari kita sempatkan dalam hari-hari ini
untuk kembali mengkaji fiqh seputar puasa. Tidak ada kata terlambat
untuk sebuah ilmu ibadah yang mulia.
Langkah Ketiga : Menjaga Puasa kita agar tetap utuh pahalanya
Yang dimaksud menjaga puasa kita adalah upaya untuk menjadikan pahala
puasa kita utuh. Dua cara yang harus kita lakukan dalam kaitannya dengan
hal ini, yaitu menjalani sunnah-sunnah puasa, serta menjauhi hal-hal
yang bisa mengurangi pahala dan hikmah puasa. Adapun sunnah-sunnah
puasa, antara lain adalah mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka.
Sunnah yang sederhana ini adalah bagian dari kemudahan dan keindahan
syariat Islam. Kita diminta mengakhirkan sahur, sebagai persiapan untuk
menjalani puasa seharian. Begitu pula kita diminta menyegerakan berbuka,
sebagai kebutuhan fitrah manusia yang harus diperhatikan. Sunnah puasa
lainnya adalah dengan berdoa sebelum dan saat berbuka, serta berbuka
dengan seteguk air. Semoga sunnah yang sederhana ini bisa kita lakukan
untuk mengoptimalkan pahala puasa kita.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah SWT
Menjaga puasa juga dengan menjauhi segala sikap dan tindakan yang akan
mengurangi keberkahan puasa kita, seperti : marah tiada guna,
emosional, berdusta dalam perkataan, ghibah, maupun kemaksiatan secara
umum. Hal-hal semacam di atas, selain dilarang secara umum bagi seorang
muslim, juga akan mempengaruhi kualitas puasanya di hadapan Allah SWT.
Jauh-jauh hari Rasulullah SAW telah mengingatkan kepada kita :
Betapa Banyak Orang berpuasa tapi tidak mendapat (pahala) apa-apa
dari puasanya kecuali hanya lapar, dan betapa banyak orang yang sholat
malam (tarawih) tapi tidak mendapatkan apa-apa selain begadang saja (HR An-NAsai)
Mari kita mengambil pelajaran dari hadits di atas, untuk kemudian meniti
hari-hari ramadhan kita dengan penuh kehati-hatian dan perhitungan.
Siapapun kita tidak akan pernah rela jika hanya mendapat lapar dahaga
saja di bulan mulia ini.
Keempat : Menghias Puasa kita dengan Ragam Amal yang disyariatkan dalam Ramadhan
Sesungguhnya ibadah dalam bulan Ramadhan bukan hanya puasa saja. Tetapi
banyak ragam ibadah yang juga disyariatkan dalam bulan penuh berkah ini.
Mari kita menghias Ramadhan dengan ibadah-ibadah mulia tersebut, agar
ramadhan sebagai madrasah ketakwaan benarbenar hadir dalam hidup kita.
Rasulullah SAW telah memberikan contoh pada kita bagaimana beliau
menghias hati-hati Ramadhannya dengan : Tadarus Tilawah, memperbanyak
sedekah, sholat tarawih, memberi hidangan berbuka, bahkan juga I’tikaf
di masjid pada sepuluh hari yang terakhir. Jika kita ingin merasakan
Ramadhan yang berbeda dan begitu bermakna, tentu menjadi penting bagi
kita untuk menghias Ramadhan kita dengan amal ibadah tersebut.
Keberkahan Ramadhan akan begitu terasa paripurna dalam hati kita. Amin
Allahumma Amiin …
Kaum muslimin yang dirahmati Allah SWT ….
Langkah sukses yang terakhir atau kelima adalah : Mempertahankan atau menjaga semua amal dengan istiqomah hingga akhir Ramadhan.
Bulan ramdhan dipenuhi banyak amalan yang sungguh akan melelahkan
sebagian besar orang. Karenanya kita sering menjadi saksi bagaimana kaum
muslimin ‘berguguran’ dalam perlombaan Ramadhan ini sebelum mencapai
garis finishnya. Sholat tarawih di masjid mulai menyusut sedikit demi
sedikit seiring berlalunya hari-hari awal Ramadhan. Karenanya, merupakan
hal yang tidak bisa dibantah adalah jika kesuksesan Ramadhan bergantung
dari keistiqomahan kita menjalani semua kebaikan di dalamnya hingga
akhir Ramadhan tiba. Syariat kita yang indah pun seolah memberikan
motivasi di ujung ramadhan, agar kita bertambah semangat dalam
beribadah, yaitu dengan menurunkan malam lailatul qadar yang mulia.
Rasulullah SAW pun menjalankan I’tikaf untuk menutup bulan keberkahan
ini. Beliau juga bersungguh-sungguh di penghujung Ramadhan. Ibunda
Aisyah menceritakan kepada kita :
adalah Nabi SAW ketika masuk sepuluh hari yang terakhir (Romadhon),
menghidupkan malam, membangunkan istrinya, dan mengikat sarungnya (HR
Bukhori dan Muslim)
Akhirnya, marilah kita berusaha menjalankan lima kunci sukses Ramadhan di atas, agar usaha kita mendapatkan keberkahan dan kesuksesan Ramadhan benar-benar terarah dengan baik dan optimal. Semoga Allah SWT memudahkan dan memberikan kekuatan kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar