Pada awalnya semua operasi pada sebuah sistem
komputer ditangani oleh hanya seorang pengguna. Sehingga
semua pengaturan terhadap perangkat keras maupun perangkat lunak dilakukan oleh pengguna tersebut. Namun seiring dengan
berkembangnya sistem operasi pada sebuah system komputer,
pengaturan ini pun diserahkan kepada sistem operasi tersebut. Segala macam
managemen sumber daya
diatur oleh sistem operasi.
Pengaturan perangkat keras dan perangkat lunak ini berkaitan
erat dengan proteksi dari perangkat keras
maupun perangkat lunak itu sendiri. Sehingga, apabila dahulu segala macam
proteksi terhadap perangkat
keras dan perangkat lunak agar sistem dapat berjalan stabil dilakukan langsung
oleh pengguna maka sekarang sistem operasi
lah yang banyak bertanggung jawab terhadap hal tersebut.
Sistem operasi harus dapat mengatur penggunaan
segala macam sumber daya perangkat keras yang dibutuhkan
oleh sistem agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Seiring dengan
maraknya berbagi sumberdaya yang terjadi pada
sebuah sistem, maka sistem operasi harus dapat secara pintar mengatur mana yang harus didahulukan.
Hal ini dikarenakan, apabila pengaturan ini tidak dapat berjalan lancar maka dapat dipastikan
akan terjadi kegagalan proteksi perangkat keras.
Dengan hadirnya multiprogramming yang memungkinkan
adanya utilisasi beberapa program di memori
pada saat bersamaan, maka utilisasi dapat ditingkatkan dengan penggunaan
sumberdaya secara bersamaan
tersebut, akan tetapi di sisi lain akan menimbulkan masalah karena sebenarnya hanya ada satu program yang dapat
berjalan pada satuan waktu yang sama. Akan banyak proses yang terpengaruh hanya akibat adanya
gangguan pada satu program.
Sebagai contoh saja apabila sebuah harddisk menjadi
sebuah sumberdaya yang dibutuhkan oleh berbagai
macam program yang dijalankan, maka bisa-bisa terjadi kerusakan harddisk akibat
suhu yang terlalu panas akibat terjadinya
sebuah situasi kemacetan penggunaan sumber daya secara bersamaan akibat begitu banyak program
yang mengirimkan request akan penggunaan harddisk tersebut.
Di sinilah proteksi perangkat keras berperan. Sistem
operasi yang baik harus menyediakan proteksi yang
maksimal, sehingga apabila ada satu program yang tidak bekerja maka tidak akan
menggangu kinerja sistem
operasi tersebut maupun program-program yang sedang berjalan lainnya.
Seringkali,
istilah keamanan dan proteksi membingungkan dalam penggunaannya. Untuk
mengurangi kebingungan itu, istilah keamanan digunakan untuk penggambaran
secara umum, sedangkan proteksi digunakan untuk menggambarkan secara teknis
mekanisme perlindungan sistem operasi.
Proteksi adalah mekanisme sistem
operasi untuk mengontrol akses terhadap beberapa objek yang diproteksi dalam
sistem operasi. Objek-objek tersebut bisa berupa perangkat keras (seperti CPU,
memori, disk, printer, dll) atau perangkat lunak (seperti program, proses,
berkas, basis data, dll). Di beberapa sistem, proteksi dilakukan oleh sebuah
program yang bernama reference monitor. Setiap kali ada pengaksesan
sumber daya PC yang diproteksi, sistem pertama kali akan menanyakan reference
monitor tentang keabsahan akses tersebut. Reference monitor kemudian
akan menentukan keputusan apakah akses tersebut diperbolehkan atau ditolak.
Secara
sederhana, mekanisme proteksi dapat digambarkan dengan konsep domain. Domain
adalah himpunan yang berisi pasangan objek dan hak akses. Masing-masing
pasangan domain berisi sebuah objek dan beberapa akses operasi (seperti read,
write, execute) yang dapat dilakukan terhadap objek tersebut. Dalam setiap
waktu, setiap proses berjalan dalam beberapa domain proteksi. Hal itu
berarti terdapat beberapa objek yang dapat diakses oleh proses tersebut, dan
operasi-operasi apa yang boleh dilakukan oleh proses terhadap objek tersebut.
Proses juga bisa berpindah dari domain ke domain lain dalam
eksekusi.
C. KEAMANAN
Pengguna sistem komputer sudah tentu
memiliki data-data dan informasi yang berharga baginya. Melindungi data-data
ini dari pihak-pihak yang tidak berhak merupakan hal penting bagi sistem
operasi. Inilah yang disebut keamanan ( security).
Sebuah
sistem operasi memiliki beberapa aspek tentang keamanan. Aspek-aspek ini
berhubungan terutama dengan hilangnya data-data. Sistem komputer dan data-data
di dalamnya terancam dari aspek ancaman ( threats), aspek penyusup ( intruders),
dan aspek musibah.
Dari
aspek ancaman, secara umum sistem komputer menghadapi ancaman terbukanya
data-data rahasia, pengubahan data-data oleh orang yang tidak berhak, juga
pelumpuhan sistem dengan adanya Denial of Service(DoS).
Dari
aspek penyusup, saat ini banyak orang mencoba masuk ke dalam sistem operasi
dengan berbagai macam tujuan. Ada yang hanya sekedar mencoba menjebol sistem
operasi ( hacking), ada yang mencoba mengambil keuntungan dari tindakan
penjebolah itu ( cracking).
Tidak
hanya disusupi oleh manusia, sistem operasi juga menghadapi ancaman keamanan
dari program-program penyusup, yang disebut malicious program atau malware.
Malware adalah program yang menyusup ke dalam sistem operasi dan
memiliki tujuan-tujuan tertentu seperti mengambil data-data pribadi, mengambil
alih komputer, dan seringkali bertujuan merusak. Yang termasuk kategori malware
adalah virus, keylogger, worm, trojan, dan sypware.
Yang
terakhir, sistem operasi dan data-data di dalamnya terancam justru dari hal-hal
non teknis, yaitu dari musibah. Sistem operasi terancam akibat adanya bencana
alam (banjir, lumpur panas, gempa bumi, dan lain-lain), kerusakan perangkat
keras atau lunak, bahkan kelalaian dari penggunanya.
Perkembangan
dunia internet saat ini membawa konsekuensi meningkatnya resiko keamanan
terhadap sistem operasi. Oleh karena itu, sistem operasi harus memiliki
ketahanan keamanan. Bagi kebanyakan pengembang sistem operasi saat ini,
keamanan adalah salah satu permasalahan utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar